Halaman

Selasa, 03 Februari 2015

Interstellar: Kemanusiaan Dalam Bungkus Hukum-Hukum Fisika



Pada awal mendengar tentang kehebohan film Interstellar, saya termasuk orang yang tidak begitu peduli dengan pemutaran film tersebut. Saya pikir film tersebut akan memiliki dimensi yang sama dengan film scifi lainnya, seperti Armageddon, Star Wars, atau Startrek. Tidak, bukannya saya tidak suka film-film tersebut. Tapi sepertinya sayang apabila saya mengeluarkan uang hanya untuk menontonnya di bioskop. 

Tapi kenyataannya berbeda. Saya malah menonton film Interstellar sampai dua kali di bioskop. Film ini benar-benar membuat saya jatuh cinta tentang jalan ceritanya. Background saya yaitu geofisika, paling tidak “agak” mengerti sedikit sains di dalam film tersebut. Kata kunci seperti gravitasi, dimensi tiga, dimensi empat, dimensi n, lubang cacing, lubang hitam, gaya sentrifugal dan sentripetal, empat gaya dasar fisika. Saya benar-benar kagum dengan penggambaran fisika dalam film tersebut. 

Tetapi, setelah menonton kedua kalinya, saya melihat dengan cara lain film ini. Terdapat beberapa pesan terselubung Christopher Nolan yang terbungkus dalam fisika modern. Luar biasa sutradara cerdas ini.

Manusia itu lemah. Manusia sering berpikir bahwa mereka adalah kaum penguasa dan makhluk cerdas yang hidup di bumi ini. Dalam film ini diceritakan bahwa bumi mengalami perubahan musim ekstrem dan serangan hawar (saya belum tahu artinya ini) untuk sumber makanan manusia. Sun Tzu mengatakan bahwa untuk menyerang musuh, hancurkan saja perbekalan makanannya, niscaya musuh akan kalah baik secara fisik maupun mental. Maka, manusia di Interstellar mengalami kecemasan karena para petani mengalami gagal panen. Bahkan, anggaran NASA dipotong untuk dialihkan ke para petani. Itulah yang mendorong NASA membuat skenario untuk mengumpulkan seluruh bibit dan membekukannya agar bisa dikembangkan di planet lain.

Insting bertahan manusia. Manusia memang lemah, baik itu secara individu maupun kolektif. Namun manusia juga memiliki insting bertahan yang membuat mereka mampu mendiami hampir seluruh bagian bumi. Mental bertahan ini yang membuat manusia mampu melakukan hal yang di luar pikiran normal manusia. Lihat, bagaimana Cooper memilih bergabung dengan misi ke luar angkasa untuk mengkonfirmasi sinyal dari para astronot pendahulunya tentang adanya planet yang bisa didiami manusia. Padahal secara logika maupun kemungkinan hidup, hal tersebut kecil karena hanya mengandalkan sinyal yang bisa saja salah. Tapi Cooper mengambil kemungkinan itu karena insting bertahan hidup untuk kaumnya dan putrinya.

Sisi gelap manusia. Matt Damon mampu menunjukkan sisi gelap tersebut secara ciamik. Dia mencoba mengambil keuntungan dengan mengirimkan sinyal bohong agar astronot lain datang menyelamatkannya. Padahal sedari awal ditekankan, misi astronot pendahulu adalah misi mengorbankan nyawanya demi kelangsungan hidup manusia.

Ini favorit saya, cinta atau kasih adalah gaya terbesar di semesta. Para fisikawan percaya bahwa terdapat empat gaya fundamental di semesta, yaitu gaya inti kuat, gaya inti lemah, gaya gravitasi, dan gaya elektromagnetik. Mbak Anne Hathaway mencoba meyakinkan Cooper dan kru lainnya agar menuju planet di mana pacarnya berada. Secara perhitungan, kemungkinan planet tersebut dipilih kecil karena terdapat planet lain yang lebih menjanjukan. Namun Anne Hathaway kekeuh dengan pendiriannya. Dia memilih karena percaya cinta mampu melewati ruang dan waktu. Argumennya, kenapa manusia masih mampu mencintai orang lain walau orang tersebut telah meninggal dunia, hal ini tidak masuk akal. Pada bagian ini diperlihatkan bagaimana Anne Hathaway seorang astrofisikawan handal yang juga astronot terlatih masih mempercayai cinta. Namun sayangnya, Cooper menolak argumen tersebut karena pendapat Anne diliputi oleh emosi. Ironisnya, pada bagian akhir diperlihatkan Anne telah mendapatkan planet yang mampu dihuni manusia. Planet dari kekasihnya yang telah tiada. Hal lain, cinta Cooper terhadap anaknya, cinta kasih ayah-anak, menyelamatkan kaum manusia. Cinta yang mampu menembus ruang dan waktu di dimensi kelima, di dalam lubang hitam. 

Hal yang mampu saya katakan tentang film ini adalah, teori sains serta spesial efek yang luar biasa ini menceritakan tentang manusia, sisi kemanusiaan, sisi gelap manusia, harapan hidup manusia, dan cinta manusia. 

Selamat Christopher Nolan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar