Halaman

Selasa, 06 Mei 2014

Smartphone Android Pertama - Evercoss A26C

Gambar: https://www.bukalapak.com/p/handphone-7/handphone/1g92l-jual-evercoss-a26c-smartphone
Akhirnya saya memiliki handphone dengan utilitas saya inginkan. Lebai? Berlebihan? Emm. Saya rasa tidak.
Begini, saya pernah memiliki flagship Nokia juga flagship Blackberry, termasuk juga handphone kelas menengah ke bawah seperti SonyEricsson J300i, SonyEricsson W830i, Huawei G6600.
Terkesan banyak ya, sebenarnya itu cuma permainan jual beli handphone+uang saku yang terkumpul. Hehehe...
Oke, saya hanya akan membahas smartphone ini.
Evercoss A26C.

Hah, Evercoss? Tidak salah tuh? Bukan produk mentereng seperti Samsung Galaxy, Sony Experia, Apple Iphone, atau Nokia Asha? Evercoss, lokal?
Iya, Evercoss, dirakit lokal, bahan diimpor dari Cina.
Sebenarnya saat mencari gadget yang cocok untuk saya cukup terkendala dengan harga dan lebar display. Saya menginginkan display di atas 4 inchi dengan harga di bawah 1,1 juta. Cukup sulit apabila daftar smartphone saya memasukkan produk mentereng tadi.
Namun hal itu menjadi masuk akal apabila saya memasukkan produk yang dianggap kelas dua seperti Evercoss, Oppo, atau Mito.
Dengan berbagai pertimbangan harga, spesifikasi, kemungkinan pemakaian 3 tahun ke depan, serta stok yang ada di gudang toko, saya mendapatkan Evercoss A26C.

Smartphone memiliki prosesor Dual Core ARM Cortex A7 dengan clock speed maksimum 1,3 GHz, RAM fisik hanya 512 Mb namun arsitekturnya mampu menjalankan hingga 937 Mb, GPU menggunakan Mali 400 MP, internal storage ada 1,51 Gb, layar sebesar 4,8 inchi, serta Android Jelly Bean 4.2.2.
Saya rasa cukup untuk tuntutan teknologi hingga 3 tahun ke depan.

Beberapa hal yang saya suka dari handphone ini adalah kelebaran layar. Saya memiliki kefokusan dalam menulis di area yang sempit. Hehe..
Juga, handphone ini mampu menjalankan internet 3G pada kedua kartunya. Adanya aplikasi Blackberyy Messenger juga sebagai nilai tambah bagi handphone ini.
Namun yang paling saya idamkan adalah bentuk casingnya menyerupai Sony Experia, tidak seperti Samsung Galaxy. Saya kurang begitu menyukai bentuk candy bar Samsung Galaxy dengan ujung yang membulat. Warna hitam juga menjadi nilai plus bagi handphone ini.
Pendek kata, secara fisik saya cukup puas dengan handphone Evercoss A26C.

Berlanjut ke hal lain. Kamera.
Saya bukan penghobi selfie atau foto bareng. Namun saya tetap menginginkan adanya kamera yang cukup mumpuni dalam gadget.
Apabila melihat pada daftar spesifikasi, saya mendapatkan kamera dengan kekuatan 5 MP. Namun pada beberapa foto yang dijepret, akan terlihat hasil foto dengan kualitas kameran 1-2 MP.
Saya tidak tahu kenapa namun itulah kenyataan yang mata saya dapatkan. Semoga dalam beberapa waktu ke depan saya mendapatkan jawabannya.

Aplikasi yang saya pasang cukup standar, antara Facebook, Twitter, Foursquare, Instagram, Line, LinkedIn, Whatsapp, Kaspersky Internet Security, Paditrain, Clean Master, MX Player, Alkitab dan Kidung, App 2 SD, CPU Z.
Beberapa aplikasi lain yang cukup berharga untuk dipasang yaitu Evernote, ECC UGM, Clear Focus, GPS Status, Handy Calc, Kingsoft Office, Google Calendar, Earth, Yahoo.
Evernote sangat bermanfaat untuk membuat catatan kecil serta daftar yang dibuat, nanti bisa disinkronisasi dengan versi desktop.

Beberapa kelemahan pada handphone ini tentu saja ada. Keterbatasan kemampuan karena spesifikasi saya anggap wajar karena mengikuti pemeo "ada rupa ada harga."
Banyak trik yang bisa digunakan untuk meningkatkan kinerjanya seperti swap memori, rooting beberapa aplikasi tidak berguna, namun itu belum saya lakukan. Nantilah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar