Selamat tahun baru.
Selalu menarik apabila kita memperhatikan perilaku
masyarakat pada akhir tahun dan awal tahun. Pada bulan Desember biasanya
dilakukan evaluasi terhadap pencapaian dan hal-hal yang belum bisa digapai.
Sedangkan pada tahun baru akan marak dengan resolusi. Salah satu resolusi awal tahun adalah mendapatkan smartphone atau gawai baru.
Mungkin bagi para penggemar gawai, sudah memiliki referensi tentang merek dan jenis yang akan dibeli. Namun bagaimana dengan para orang tua
yang memiliki anak kecil? Kebingungan para orang tua dalam memilih gawai biasanya
bersumber pada perilaku anak yang suka memegang dan mengotak-atik gawai mereka.
Para orang tua resah apabila anak meminjam gawai orang tua dan mencoba untuk
mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan umur anak. Padahal orang tua
juga berharap agar gawai baru tersebut cukup mumpuni untuk aktivitas sehari-hari
mereka. Singkat kata, para orang tua membutuhkan gawai dengan spesifikasi cukup
kuat namun memiliki parental control
apabila diakses oleh anak.
Pada September 2015, Acer mengeluarkan model Acer Liquid
Z320. Gawai ini dijual pada kisaran harga satu jutaan. Harga ini adalah nilai
psikologis yang disukai oleh para pengguna baru. Mereka biasanya menginginkan
ponsel pintar yang cukup lengkap fiturnya namun masih berada pada harga yang
terjangkau. Saya juga tertarik model ini. Menilik spesifikasi teknis Acer
Liquid Z320, saya nilai cukup mumpuni untuk ponsel pada kisaran harga tersebut.
Penampilan Acer Liquid Z320 beserta kardus. Latar belakang adalah Danau Ngebel, Ponorogo, kampung halaman penulis |
Spesifikasi inti yang ada pada Acer Liquid Z320 antara lain
CPU Quad Core 1,09 GHz ARM Cortex A7, memori RAM 1 GB, GPU Adreno 304 409 MHz,
layar IPS LCD 16 M berukuran 4,5 inchi, resolusi layar 480x854 piksel, dual
SIM, memori eksternal MicroSD, kamera utama
5 MP, kamera kedua 2 MP, Speaker
sudah DTS sound, baterai 2000 mAh. Kelengkapan wajib seperti GPS, WIFI, sensor
cahaya, sensor proksimitas, sensor akselerometer, sensor suara sudah terpasang.
Hal-hal teknis ini biasanya menjadi perdebatan awal dalam memilih gawai. Saya
pada awalnya juga membandingkan teknis ini antar gawai.
Spesifikasi inti Acer Liquid Z320 |
Gawai Acer Z320 ini memiliki desain elegan dan nyaman
digenggam. Gawai ini adalah gawai pertama saya untuk merek Acer. Saya cukup
kebingungan dengan bentuk pola di bodi belakang. Ternyata pola itu bernama thai silk dan hal ini yang membuat gawai
nyaman digenggam. Selain itu pada bagian pinggir berpola melengkung. Genggaman
semakin kokoh. Penempatan speaker DTS sejajar dengan kamera utama. Sehingga Acer Z320 terlihat seperti mempunyai dua kamera. Unik.
Penampakan bodi belakang Acer Liquid Z320. Guratan garis itu membentuk gesekan yang nyaman untuk genggaman Gambar diambil dari sini |
Mengintip Sistem Operasi dan Kelengkapannya
Fokus utama orang dalam memilih gawai biasanya berdasarkan
spesifikasi perangkat keras gawai tersebut. Mereka menilai dan membandingkan
dengan merek atau model lain yang seharga atau tidak begitu jauh harganya. Hal
ini tidak salah. Namun kurang lengkap.
Tampilan utama Acer Liquid UI |
Gawai ini bersistem operasi Android Lollipop 5.1.1. Widget terlihat mengambangpada layar. Hal ini salah satu daya tarik. Pada gawai yang sekelas, biasanya masih ber-android seri di bawahnya.
Bluelight shield
ditanamkan pada gawai ini. Fitur ini berfungsi untuk mengurangi intensitas
warna biru pada layar. Warna biru mampu membuat mata cepat lelah. Sehingga
fitur ini membuat gawai ini nyaman dipandangi untuk waktu yang lama.
Ada juga fitur bernama LumiFlex. Pada banyak ulasan, fitur
ini diklaim membuat layar tetap terlihat bila di bawah matahari. Hal ini saya
coba di luar ruangan. Dan ternyata benar. Layar gawai masih tetap terlihat
walaupun terkena paparan sinar matahari.
Gawai untuk Belajar dan Berinternet
Fokus utama Acer Z320 adalah gawai itu sendiri, internet,
orang tua, dan anak. Kenapa empat hal itu dijadikan sasaran? Pada masa lalu,
orang tua adalah sumber ilmu pertama bagi anak dan mereka adalah sosok yang
paling dekat dengan keseharian anak. Mulai dari bangun pagi sampai jelang
tidur, orang tua adalah sosok yang mempengaruhi anak. Belajar berkata-kata,
mendongeng, bernyanyi bersama, mengajak bermain adalah interaksi antara orang
tua dan anak.
Namun ketika gawai dan internet telah menjadi barang
sehari-hari, diperlukan pendekatan berbeda.
Tidak perlu malu bila akses intenet telah merasuk sampai ke
pelosok desa. Jamak rasanya, orang tua
bisa menggunakan internet namun tidak bisa atau belum mampu memanfaatkannya.
Sering saya jumpai bahwa orang tua hanya mengidentikkan internet adalah
Facebook atau Twitter. Anak justru lebih mahir menggunakan media sosial dan
hapal nama website lainnya. Sebenarnya perlu pendampingan anak dalam bergawai dan upgrade
kemampuan agar orang tua melek teknologi. Tidak berfokus pada hal yang negatif
namun mengarahkan dalam hal positif.
Kedisiplinan dan ketegasan memang diperlukan untuk mendidik
anak. Bukan untuk menjadi keras satu sama lain namun proses belajar adalah anak
dengan orang tua. Bagaimana gawai Acer Z320 membantu proses pendidikan tersebut?
Pada gawai Z320 telah tersemat aplikasi “Anak Cerdas”, “Kids
Center”, “Kids Center Painter”, dan beberapa game kecil. Aplikasi tersebut bisa
membantu orang dalam mendidik dan mendampingi anak dalam bergawai dan
berinternet.
Kids Center pada Acer Liquid Z320 |
Membuat Perjanjian Orang Tua
dan Anak tentang Penggunaan Gawai
Biasanya para konsultan pendidikan anak menyarankan orang
tua untuk membatasi waktu anak dalam bermain gawai. Sebenarnya, perlu sesuatu
hal yang lebih tegas. Perlu adanya perjanjian yang mengikat antara anak dan
orang tua. Bahkan bisa saja membuat perjanjian tertulis. Buat perjanjian yang
sederhana mengenai waktu anak boleh bermain gawai. Bila perjanjian itu berhasil
dipenuhi anak, berikan anak hadiah kecil. Mereka akan merasa dihargai dan
konsekuensi dengan janji.
Orang tua tetap memberikan kontrol pada gawai. Berikan
alokasi anak selama bermain gawai. Misalnya anak bisa bergawai selama beberapa
jam saja atau pada saat akhir pekan atau libur. Pada aplikasi “Kids Center”
pada Acer Z320 ada fitur tentang pengaturan waktu bermain. Setelah alokasi
waktu bergawai habis, maka aplikasi itu akan mengunci. Fitur ini bermanfaat
sehingga anak menghargai waktunya.
Kendali Parental pada Acer Kids |
Batasan Konten
Apakah sering melihat anak kecil tertawa sendirian dalam
melihat gawainya? Coba sesekali melongok, apa yang sedang ia tonton. Saya
pernah penasaran dan mendekati anak kecil yang tertawa sendiri fokus pada
gawainya. Ternyata ia sedang melihat video Youtube.
Youtube bukan penyedia video bermasalah. Namun kebebasan
untuk mengunggah dan lebarnya spektrum pengakses menjadi garis bawah untuk
portal video tersebut. Memang ada fitur Youtube Kids, atau ada juga Google Safe
Search. Namun itu adalah filter saja. Bukan aplikasi yang mendedikasikan konten
bagi anak.
Acer Kids menyediakan video-video lucu, mendidik yang tentu
saja aman. Ada juga permainan yang bisa diunduh atau dimainkan secara online.
Ada juga fasilitas pengunduh aplikasi yang telah disesuaikan dengan anak.
Paintbox bermanfaat untuk bermain-main dengan warna. Juga ada kamera yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa dimainkan oleh anak.
Anak bisa mengeksplorasi fasilitas tersebut. Orang tua tidak
perlu kuatir karena database telah
menyeleksi sedemikian rupa sehingga aman untuk anak. Aplikasi-aplikasi tersebut
bila dimanfaatkan akan mendidik anak, merangsang daya pikir, serta mengolah kreativitas.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan aplikasi tersebut.
Gawai Sebagai Fasilitas
Salah apabila orang tua memberikan kebebasan sepenuhnya anak
bermain gawai. Gawai dan internet memang menawarkan beragam kemungkinan. Tetapi
gawai bukan pengasuh anak. Orang tetaplah sosok yang harus mengarahkan anak.
Mendampingi dan mengarahkan bukan berarti memadamkan rasa
ingin tahu anak, namun memberikan pengertian pengaruh positif dan negatif
terhadap berbagai hal, bukan hanya gawai dan internet. Orang tua tidak perlu
terlalu paranoid dengan dampak negatif namun jangan terlalu memuja hal positif.
Sesuatu hal yang berjalan seimbang itu adalah baik.
Saya rasa Acer Z320 cocok untuk orang tua yang memiliki anak
kecil. Gawai ini mungkin bagi sebagian orang tidak terlalu canggih atau
memiliki fasilitas wah untuk sebuah gawai. Namun gawai ini memberikan hal yang
dibutuhkan orang tua dengan anak kecil. Acer Z320 ini cocok dijadikan media dan
fasilitas belajar orang tua dan anak.
Internet dan gawai memang tantangan orang tua dalam mendidik
anak di era digital ini. Banyak yang menyebut ini adalah wilayah abu-abu, tidak
jelas hitam atau putih. Namun tantangan tersebut tidak perlu dijadikan musuh,
jadikan fasiltas dan teman yang baik untuk membimbing anak. Amin.
Tapi kayaknya masih enakan menyebut smartphone dari pada gawai.Biasanya kata "Gawai" orang meng-artikanya ya "gawe" atau kerja, bukan smartphone
BalasHapus