Halaman

Sabtu, 02 Januari 2016

Acer Liquid Z320: Bergawai dengan Nyaman, Tenang, Aman untuk Anak dan Orang Tua

Selamat tahun baru.

Selalu menarik apabila kita memperhatikan perilaku masyarakat pada akhir tahun dan awal tahun. Pada bulan Desember biasanya dilakukan evaluasi terhadap pencapaian dan hal-hal yang belum bisa digapai. Sedangkan pada tahun baru akan marak dengan resolusi. Salah satu resolusi  awal tahun adalah mendapatkan smartphone atau gawai baru.

Mungkin bagi para penggemar gawai, sudah memiliki referensi tentang merek dan jenis yang akan dibeli. Namun bagaimana dengan para orang tua yang memiliki anak kecil? Kebingungan para orang tua dalam memilih gawai biasanya bersumber pada perilaku anak yang suka memegang dan mengotak-atik gawai mereka. Para orang tua resah apabila anak meminjam gawai orang tua dan mencoba untuk mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan umur anak. Padahal orang tua juga berharap agar gawai baru tersebut cukup mumpuni untuk aktivitas sehari-hari mereka. Singkat kata, para orang tua membutuhkan gawai dengan spesifikasi cukup kuat namun memiliki parental control apabila diakses oleh anak.

Pada September 2015, Acer mengeluarkan model Acer Liquid Z320. Gawai ini dijual pada kisaran harga satu jutaan. Harga ini adalah nilai psikologis yang disukai oleh para pengguna baru. Mereka biasanya menginginkan ponsel pintar yang cukup lengkap fiturnya namun masih berada pada harga yang terjangkau. Saya juga tertarik model ini. Menilik spesifikasi teknis Acer Liquid Z320, saya nilai cukup mumpuni untuk ponsel pada kisaran harga tersebut.

Penampilan Acer Liquid Z320 beserta kardus.
Latar belakang adalah Danau Ngebel, Ponorogo, kampung halaman penulis

Spesifikasi inti yang ada pada Acer Liquid Z320 antara lain CPU Quad Core 1,09 GHz ARM Cortex A7, memori RAM 1 GB, GPU Adreno 304 409 MHz, layar IPS LCD 16 M berukuran 4,5 inchi, resolusi layar 480x854 piksel, dual SIM, memori eksternal MicroSD, kamera utama  5 MP, kamera  kedua 2 MP, Speaker sudah DTS sound, baterai 2000 mAh. Kelengkapan wajib seperti GPS, WIFI, sensor cahaya, sensor proksimitas, sensor akselerometer, sensor suara sudah terpasang. Hal-hal teknis ini biasanya menjadi perdebatan awal dalam memilih gawai. Saya pada awalnya juga membandingkan teknis ini antar gawai.

Spesifikasi inti Acer Liquid Z320

Gawai Acer Z320 ini memiliki desain elegan dan nyaman digenggam. Gawai ini adalah gawai pertama saya untuk merek Acer. Saya cukup kebingungan dengan bentuk pola di bodi belakang. Ternyata pola itu bernama thai silk dan hal ini yang membuat gawai nyaman digenggam. Selain itu pada bagian pinggir berpola melengkung. Genggaman semakin kokoh. Penempatan speaker DTS sejajar dengan kamera utama. Sehingga Acer Z320 terlihat seperti mempunyai dua kamera. Unik. 

Penampakan bodi belakang Acer Liquid Z320. Guratan garis itu membentuk gesekan yang nyaman untuk genggaman
Gambar diambil dari sini

Mengintip Sistem Operasi dan Kelengkapannya 
Fokus utama orang dalam memilih gawai biasanya berdasarkan spesifikasi perangkat keras gawai tersebut. Mereka menilai dan membandingkan dengan merek atau model lain yang seharga atau tidak begitu jauh harganya. Hal ini tidak salah. Namun kurang lengkap.

Tampilan utama Acer Liquid UI

Gawai ini bersistem operasi Android Lollipop 5.1.1.  Widget terlihat mengambangpada layar. Hal ini salah satu daya tarik. Pada gawai yang sekelas, biasanya masih ber-android seri di bawahnya. 

Bluelight shield ditanamkan pada gawai ini. Fitur ini berfungsi untuk mengurangi intensitas warna biru pada layar. Warna biru mampu membuat mata cepat lelah. Sehingga fitur ini membuat gawai ini nyaman dipandangi untuk waktu yang lama.

Ada juga fitur bernama LumiFlex. Pada banyak ulasan, fitur ini diklaim membuat layar tetap terlihat bila di bawah matahari. Hal ini saya coba di luar ruangan. Dan ternyata benar. Layar gawai masih tetap terlihat walaupun terkena paparan sinar matahari. 

Gawai untuk Belajar dan Berinternet 
Fokus utama Acer Z320 adalah gawai itu sendiri, internet, orang tua, dan anak. Kenapa empat hal itu dijadikan sasaran? Pada masa lalu, orang tua adalah sumber ilmu pertama bagi anak dan mereka adalah sosok yang paling dekat dengan keseharian anak. Mulai dari bangun pagi sampai jelang tidur, orang tua adalah sosok yang mempengaruhi anak. Belajar berkata-kata, mendongeng, bernyanyi bersama, mengajak bermain adalah interaksi antara orang tua dan anak.

Namun ketika gawai dan internet telah menjadi barang sehari-hari, diperlukan pendekatan berbeda.

Tidak perlu malu bila akses intenet telah merasuk sampai ke pelosok desa.  Jamak rasanya, orang tua bisa menggunakan internet namun tidak bisa atau belum mampu memanfaatkannya. Sering saya jumpai bahwa orang tua hanya mengidentikkan internet adalah Facebook atau Twitter. Anak justru lebih mahir menggunakan media sosial dan hapal nama website lainnya. Sebenarnya perlu pendampingan anak dalam bergawai dan upgrade kemampuan agar orang tua melek teknologi. Tidak berfokus pada hal yang negatif namun mengarahkan dalam hal positif.

 Acer Liquid Z320 Sebagai Jembatan 
Kedisiplinan dan ketegasan memang diperlukan untuk mendidik anak. Bukan untuk menjadi keras satu sama lain namun proses belajar adalah anak dengan orang tua. Bagaimana gawai Acer Z320 membantu proses pendidikan tersebut?

Pada gawai Z320 telah tersemat aplikasi “Anak Cerdas”, “Kids Center”, “Kids Center Painter”, dan beberapa game kecil. Aplikasi tersebut bisa membantu orang dalam mendidik dan mendampingi anak dalam bergawai dan berinternet.

Kids Center pada Acer Liquid Z320

Membuat Perjanjian Orang Tua  dan Anak tentang Penggunaan Gawai 
Biasanya para konsultan pendidikan anak menyarankan orang tua untuk membatasi waktu anak dalam bermain gawai. Sebenarnya, perlu sesuatu hal yang lebih tegas. Perlu adanya perjanjian yang mengikat antara anak dan orang tua. Bahkan bisa saja membuat perjanjian tertulis. Buat perjanjian yang sederhana mengenai waktu anak boleh bermain gawai. Bila perjanjian itu berhasil dipenuhi anak, berikan anak hadiah kecil. Mereka akan merasa dihargai dan konsekuensi dengan janji.

Orang tua tetap memberikan kontrol pada gawai. Berikan alokasi anak selama bermain gawai. Misalnya anak bisa bergawai selama beberapa jam saja atau pada saat akhir pekan atau libur. Pada aplikasi “Kids Center” pada Acer Z320 ada fitur tentang pengaturan waktu bermain. Setelah alokasi waktu bergawai habis, maka aplikasi itu akan mengunci. Fitur ini bermanfaat sehingga anak menghargai waktunya.

Kendali Parental pada Acer Kids

Batasan Konten 
Apakah sering melihat anak kecil tertawa sendirian dalam melihat gawainya? Coba sesekali melongok, apa yang sedang ia tonton. Saya pernah penasaran dan mendekati anak kecil yang tertawa sendiri fokus pada gawainya. Ternyata ia sedang melihat video Youtube. 

Youtube bukan penyedia video bermasalah. Namun kebebasan untuk mengunggah dan lebarnya spektrum pengakses menjadi garis bawah untuk portal video tersebut. Memang ada fitur Youtube Kids, atau ada juga Google Safe Search. Namun itu adalah filter saja. Bukan aplikasi yang mendedikasikan konten bagi anak.

Acer Kids menyediakan video-video lucu, mendidik yang tentu saja aman. Ada juga permainan yang bisa diunduh atau dimainkan secara online. Ada juga fasilitas pengunduh aplikasi yang telah disesuaikan dengan anak. Paintbox bermanfaat untuk bermain-main dengan warna. Juga ada kamera yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa dimainkan oleh anak. 

Anak bisa mengeksplorasi fasilitas tersebut. Orang tua tidak perlu kuatir karena database telah menyeleksi sedemikian rupa sehingga aman untuk anak. Aplikasi-aplikasi tersebut bila dimanfaatkan akan mendidik anak, merangsang daya pikir, serta mengolah kreativitas. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan aplikasi tersebut.

Gawai Sebagai Fasilitas 
Salah apabila orang tua memberikan kebebasan sepenuhnya anak bermain gawai. Gawai dan internet memang menawarkan beragam kemungkinan. Tetapi gawai bukan pengasuh anak. Orang tetaplah sosok yang harus mengarahkan anak.

Mendampingi dan mengarahkan bukan berarti memadamkan rasa ingin tahu anak, namun memberikan pengertian pengaruh positif dan negatif terhadap berbagai hal, bukan hanya gawai dan internet. Orang tua tidak perlu terlalu paranoid dengan dampak negatif namun jangan terlalu memuja hal positif. Sesuatu hal yang berjalan seimbang itu adalah baik.

Saya rasa Acer Z320 cocok untuk orang tua yang memiliki anak kecil. Gawai ini mungkin bagi sebagian orang tidak terlalu canggih atau memiliki fasilitas wah untuk sebuah gawai. Namun gawai ini memberikan hal yang dibutuhkan orang tua dengan anak kecil. Acer Z320 ini cocok dijadikan media dan fasilitas belajar orang tua dan anak.

Internet dan gawai memang tantangan orang tua dalam mendidik anak di era digital ini. Banyak yang menyebut ini adalah wilayah abu-abu, tidak jelas hitam atau putih. Namun tantangan tersebut tidak perlu dijadikan musuh, jadikan fasiltas dan teman yang baik untuk membimbing anak. Amin. 





1 komentar:

  1. Tapi kayaknya masih enakan menyebut smartphone dari pada gawai.Biasanya kata "Gawai" orang meng-artikanya ya "gawe" atau kerja, bukan smartphone

    BalasHapus